Sejarah Desa Sekarwangi


Sebuah desa yang terletak di wilayah paling barat Kecamatan Buahdua. Jarak dari ibu kota kecamatan sekitar 6 km, dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Conggeang. Secara status, Desa Sekarwangi merupakan sebuah pedesaan dengan klasifikasi sebagai desa swakarya madya.
Pada awalnya, secara administratif, wilayah Desa Sekarwangi termasuk ke dalam wilayah Desa Cilangkap. Namun karena adanya pemekaran wilayah berdasarkan Surat Keputusan Bupari Sumedang SK.BUP.KDH.TKTII SUMEDANG No. 27/OP.440_PEM/BUP/SK/1981, Desa Sekarwangi akhirnya berdiri sendiri. Pada tanggal 31 Januari 1981 Desa Sekarwangi memisahkan diri dari Desa Cilangkap.
Secara topografi, wilayah Desa Sekarwangi memiliki bentuk permukaan tanah berupa dataran. Ketinggian wilayahnya sekitar 333 meter di atas permukaan laut. Dan secara administrasi saat ini, wilayah Desa Sekarwangi dibatasi oleh wilayah-wilayah berikut: Desa Cibubuan dan Desa Karanglayung (keduanya berada di wilayah Kecamatan Conggeang) di sebelah utara, Desa Cilangkap di sebelah barat, Desa Narimbang Kecamatan Conggeang di sebelah selatan serta Desa Conggeang Kulon Kecamatan Conggeang di sebelah timurnya.
Luas wilayah Desa Sekarwangi, berdasarkan data Profil Desa se-Kecamatan Buahdua tahun 2013, sebesar 287,30 hektar. Luas wilayah desa tersebut terbagi ke dalam beberapa peruntukan, diantaranya sebagai lahan pesawahan seluas 125,80 hektar atau sekitar 43,79% dari luas keseluruhan. Luas lahan perkebunan ladang dan huma sebesar 38,60% atau seluas 110,89 hektar. Sisanya sebagai lahan perumahan dan pekarangan sebesar 17,61% atau seluas 50,59 hektar.
Jumlah penduduk yang mendiami wilayah Desa Sekarwangi, berdasarkan data Profil Desa Se-Kecamatan Buahdua tahun 2013, sebanyak 2.728 orang. Rinciannya sebagai berikut: jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.359 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.369 orang. Jumlah kelapa keluarganya sebanyak 1.050 KK. Kepadatan penduduk Desa Sekarwangi sebanyak 950,52 orang untuk tiap km persegi luas wilayahnya.
Mata pencaharian kebanyakan penduduk Desa Sekarwangi adalah sebagai petani. Hal ini berkaitan dengan luas wilayah Desa Sekarwangi yang berfungsi sebagai lahan pertanian, terutama pesawahan. Lahan pertanian di Desa Sekarwangi yang ditanami tanaman pangan menghasilkan produk utama padi. Selain padi, tanaman pangan yang menjadi sumber perekonomian masyarakat Desa Sekarwangi adalah ubi kayu, jagung dan ubi jalar. Kemudian ada juga tanaman buah-buahan yang menghasilkan mangga, rambutan, pisang, melinjo, dan salak serta kelapa. Kemudian ada sektor peternakan yang berkembang di desa ini yaitu sapi, ayam kampung, bebek dan domba. Selain bidang pertanian, ada juga bidang industri skala kecil atau industri rumah tangga yang bergerak dalam pengolahan makanan dan minuman.
Desa Sekarwangi memiliki potensi wisata air berupa pemandian air panas Sekarwangi yang lokasinya berdekatan dengan wilayah Kecamatan Conggeang. Objek wisata ini sudah terkenal terutama untuk wilayah Sumedang dan sekitarnya. Selain potensi wisata air, Desa Sekarwangi juga memiliki potensi wisata budaya seperti Rumah Buhun dan kesenian tradisional. Rumah Buhun memiliki tujuan sebagai wadah pelestarian budaya sunda yang berbentuk peralatan dan kesenian. Di tempat ini biasa diadakan pertunjukan seni tutunggulan yang biasa dimainkan oleh ibu-ibu ketika di sore hari. Kemudian aya juga seni tradisional gemyung yang merupakan kesenian turun temurun sejak dahulu kala. Seni gemyung ditampilkan sebagai penghormatan pada leluhur.
(Sumber: Desa SekarwangiKKNM Unpad 2011 dan BPS Kabupaten Sumedang)